当前位置:首页 > 探索 > 正文

Hanif Dakhiri: Tarif AS 32% Pukulan Bagi Industri Padat Karya RI

2025-06-08 03:25:05 探索

JAKARTA,quickq官网进入 DISWAY.ID -Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, M. Hanif Dhakiri, menyebut kebijakan Amerika Serikat yang mengenakan tarif 32% terhadap produk Indonesia sebagai alarm serius bagi ekonomi nasional.

Ia menegaskan, pemerintah harus merespons cepat dengan langkah nyata dan berpihak.

Hanif Dakhiri: Tarif AS 32% Pukulan Bagi Industri Padat Karya RI

Hanif Dakhiri: Tarif AS 32% Pukulan Bagi Industri Padat Karya RI

“Ini bukan sekadar urusan dagang, tapi pukulan ke industri padat karya dan jutaan pekerja. Pemerintah tak bisa hanya berdiri di pinggir lapangan. Harus turun tangan penuh,” ujar Hanif dalam keterangannya, Kamis, 3 April 2025.

Hanif Dakhiri: Tarif AS 32% Pukulan Bagi Industri Padat Karya RI

BACA JUGA:Indonesia Siapkan Langkah Strategis Merespons Kebijakan Tarif Resiprokal dan Terus Berkomunikasi Intensif dengan Pihak Amerika Serikat

Hanif Dakhiri: Tarif AS 32% Pukulan Bagi Industri Padat Karya RI

Wakil Ketua Umum DPP PKB ini mengingatkan, dampak tarif baru AS bisa meluas kalau tidak segera direspon memadai, seperti ekspor yang turun, PHK meningkat, inflasi naik, dan daya beli melemah.

Rupiah juga tertekan ke Rp 16.675 per dolar, meski BI sudah intervensi dengan lebih dari USD 4,5 miliar cadangan devisa.

“Strategi moneter sangat penting. Tapi kalau strategi fiskal dan sektor riil tak diperkuat, ekonomi kita bisa limbung,” tegasnya.

BACA JUGA:DPR RI Minta Pemerintah Hati-hati, Hitung Untung Rugi Tarif Baru AS Imbas Kebijakan Donald Trump

Hanif mendorong pembukaan pasar ekspor ke BRIICS dan Afrika, serta penguatan UMKM dan industri lokal berbahan baku dalam negeri.

“Tarif tinggi dari AS harus jadi momentum untuk produk lokal naik kelas. Kita butuh keberanian dan dukungan konkret,” jelasnya.

Hanif juga menekankan pentingnya investasi pada SDM, termasuk tenaga kerja migran yang menyumbang devisa USD 14 miliar tahun lalu.

BACA JUGA:Harga Emas Bakal Kian Bersinar Imbas Kebijakan Kontroversial Trump Naikkan Tarif

“Mereka bukan beban, tapi kekuatan. Kalau dikelola serius, lima sampai sepuluh tahun ke depan mereka bisa jadi pilar ekonomi nasional,” ujar Menteri Ketenagakerjaan RI periode 2014-2019 ini.

Menutup pernyataannya, Hanif menegaskan bahwa dalam situasi penuh tekanan, arah dan keberanian sebuah bangsa diuji.

  • 1
  • 2
  • »

最近关注

友情链接