Jelang Pilkada 2024, KPU Bakal Coklit Serentak
JAKARTA,quickq是什么意思 DISWAY.ID -Komisi Pemiilhan Umum (KPU) bakal melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) serentak selama satu bulan, yaitu dari 24 Juni sampai dengan 24 Juli 2024.
Komisioner KPU RI, Betty Epsilon Idroos menjelaskan bahwa nantinya akan ada Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau pantarlih yang ditugaskan untuk mendatangi setiap rumah serta melakukan pencocokan dan penelitian terhadap Model A daftar pemilih yang sudah dipetakan oleh KPU Kabupaten/Kota kepada pemilih yang ada.
“Coklit dilakukan dalam waktu satu bulan, dari rumah ke rumah, dan bersamaan dengan itu nanti KPU Kabupaten/Kota akan bertanggung jawab melakukan pemutakhiran data pemilih calon-calon lokasi khusus di seluruh Indonesia,” ujar Betty Epsilon Idroos di KPU, Jakarta Pusat, Senin, 10 Juni 2024.
BACA JUGA:Respons Jokowi Usai Dikabarkan Larang Putranya Maju di Pilkada Jakarta 2024; Tanya ke yang Namanya Kaesang!
Adapun pada coklit kali ini, kata Betty, akan berbeda dengan coklit pada saat Pilpres dan Pileg 2024 lalu, yang mana pada saat pemetaan untuk Pilpres dan Pileg 2024 sebanyak 300 orang per TPS. Sedangkan untuk Pilkada 2024, sebanyak 600 pemilih per TPS.
“Itu tergantung pada kondisi geografis, tapi dengan tetap memperhatikan satu KK itu dalam satu TPS,” kata Betty.
“Lalu kemudian memperhatikan juga kondisi geografis dan kemudahan pemilih ke TPS, terutama bagi pemilih-pemilih dengan kondisi disabilitas atau kondisi yang dibutuhkan oleh si pemilih itu sendiri si pemilih itu sendiri,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Betty, pihaknya juga menggunakan e-coklit yang dinilai dapat membantu para pantarlih untuk melakukan coklit dari rumah ke rumah.
BACA JUGA:PDI Perjuangan Masih Prioritaskan Kader Internal di Pilkada DKI Jakarta 2024
“Jadi kami menyiapkan semacam sistem informasi yang digunakan oleh pantarli kami siapkan dua bentuk yaitu online dan offline. Jadi pemilih langsung dapat terlihat apakah dia di coklit atau tidak oleh si pantarlih itu, datang dari rumah ke rumah,” jelas Betty.
“Jadi kami siapkan tools bagi pemilih dan kami sendiri juga dimudahkan untuk melakukan supervisi dan monitoring kepada pantarli di seluruh Indonesia nanti ketika pemilu 2024,” tandasnya.
-
Ini Pentingnya Edukasi buat Hindari 'Hamil Kebo'Simak Jadwal Libur Sekolah Selama Bulan Puasa 2025 Sesuai SKB 3 MenteriSaldo Dana Langsung Ngalir ke Rekening, 8 Program Ini Bisa Cair Cukup Pakai NIK KTP!Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Kembali Gelar Aksi, Tuntut Kasus Hasto Diusut TuntasAlasan Gerindra Dukung Pencalonan Kembali Prabowo untuk Pilpres 2029Mantap! Menteri Agus Bangga Hari Bakti Imigrasi Dirayakan Sederhana: Fokus ke Program7 Manfaat Teh Hitam Pahit Tanpa Gula, Ampuh Cegah Banyak PenyakitKremlin Sebut Tak Akan Ada Kesepakatan Damai RusiaGejala Kanker Endometrium Seperti yang Dialami Dina MarianaPengidap Kanker Payudara di RI Capai 66 Ribu Jiwa
下一篇:Angka Kasus Kanker Payudara di RI Sulit Ditekan, Ini Alasannya
- ·2.000 Warga Telepon Pemprov DKI, Takut Positif Corona, Eh Gak Tahunya Cuma Flu
- ·Kemendiktisaintek Bakal Buat Rapsodi Sains dan Teknologi, Apa Itu?
- ·Nama KIP Kuliah Bakal Diganti, Menteri Satryo: Disesuaikan dengan Kabinet Merah Putih
- ·Gejala Kanker Endometrium Seperti yang Dialami Dina Mariana
- ·Penularan Corona di KRL Tinggi, Angker Nyantai: Ikhtiar Tetap, Doa Selamat Jangan Putus
- ·Bareskrim Ungkap Motif 4 Tersangka Pemalsuan Sertifikat SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang
- ·Mantap! Menteri Agus Bangga Hari Bakti Imigrasi Dirayakan Sederhana: Fokus ke Program
- ·Deteksi Kanker Usus dengan Virtual Colonoscopy, Nyaman dan Cepat
- ·Olahraga sambil Healing, Ini 5 Tempat untuk Silent Walking di Jakarta
- ·Cara Cek Saldo Dana Bansos KJP Plus 2025 Lewat HP, Syarat Nilai Rapor 70 Tengah Dikaji
- ·Apa yang Terjadi saat Minum Air Dingin di Tengah Cuaca Panas?
- ·Diberi Tugas Ganda, Beban BPOM Makin Berat Ikut Awasi MBG: Duit dari Mana?
- ·Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi
- ·Demo Dosen ASN Tuntut Pencairan Tukin ke Prabowo, ADAKSI: Tak Pernah Digubris Mendiktisaintek!
- ·Apa Benar Gula Berlebihan Bikin Penuaan Dini?
- ·Mengagumi Ka'bah dari Menara Setinggi 601 Meter yang Bersejarah
- ·KPK Ungkap Kronologis Penangkapan Dua Hakim PN Jaksel
- ·7 Manfaat Teh Hitam Pahit Tanpa Gula, Ampuh Cegah Banyak Penyakit
- ·Pembangunan IKN Dipastikan Berlanjut, Pemerintah Anggarkan Rp48,8 Triliun hingga 2029
- ·Moschino Rilis Tas Berbentuk Seledri Raksasa, Harganya Rp71 Juta
- ·Ini 3 Jenis Sedekah yang Pahalanya Paling Dahsyat dalam Islam
- ·Film 'The Dark House', Ketika Horor Bukan Lagi Tentang Hantu Melainkan Hilangnya Jati Diri
- ·FOTO: Pulau Paskah yang Terpencil di Chili Terancam Overtourism
- ·Hubungan Memanas, Rusia Tanggapi Soal Tuduhan Serius Inggris
- ·Awas Stroke, Hindari 5 Kebiasaan Ini agar Tetap Sehat
- ·Kucing Makan Nasi, Bolehkah?
- ·Puskesmas Batasi Kuota Cek Kesehatan Gratis per Hari, Ini Penjelasan Kemenkes
- ·5 Negara Ini Punya Paspor Terlemah di Dunia, Semuanya dari Asia
- ·Film 'The Dark House', Ketika Horor Bukan Lagi Tentang Hantu Melainkan Hilangnya Jati Diri
- ·2.000 Warga Telepon Pemprov DKI, Takut Positif Corona, Eh Gak Tahunya Cuma Flu
- ·Ini Alasan KPK Geledah Rumah Eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil
- ·KPK Ungkap Alasan Mbak Ita Tiba
- ·Diperiksa KPK, Dirut Bank Bengkulu Dicecar 20 Pertanyaan
- ·Makan Es Krim dari Pramugari, Gigi Penumpang Patah dalam Penerbangan
- ·Mendikdasmen Minta Biaya Siswa Sekolah Swasta Dibantu Pemda, Begini Tanggapan Mendagri
- ·Tarif Masuk Gunung Gede Pangrango Naik